(Yaa Muqollib alQulub, Tsabbit Qolby Bi ‘ibadatik)
Kereta mimpi terhenti
Kisah ini hanya beberapa saat
Hingga pelancong mengambil jalan
Jiwa mulai rentan
Menggapai namun tak tercapai
Mencari tapi tak terjamah
Kilat di ujung bumi
biarkan jadi saksi hati
biarkan dia menterjemahkan isi hati
Dengannya,
aku dapat hidup dengan bibir tanpa sedikitpun tertutup
dan‘kan kujemur mata ini hingga tiada lagi embun kesedihan
Lihatlah apa yang kupelajari?
Bagaimana ku gambarkan kejamnya dunia?
Walau aku diperintahkan harus hidup tanpanya
Dalam hati,
api cinta selalu menyala untuknya Hanya untuknya
‘Kan ku ikuti alur hidup
dan kubiarkan kenangan menyelimuti
Dan kuharap kelak,
‘kan kutemukan semua jawaban yang kucari.
Yaa, Rabb…
Tentang siapa aku
Tentang untuk apa aku hidup
Tentang derita ini
Apakah ia ada penghujung..
Selayaknya mahkotakanlah aku dengan Permata Embun ini...
No comments:
Post a Comment